Join The Community

Premium WordPress Themes

procedure di Visual Basic


Apa itu Procedure ?

Procedure adalah  blok  kode  program   yang berisi  perintah -perintah  untuk me ngerjak an tugas tertentu .
Bila  di  dalam  kode program yang kita  buat  ada per intah-perintah  untu  melakukan tugas yang sama  di
beberapa  tempat,  maka akan lebih  baik perintah -perintah tersebut  dibuat dala m sebuah  procedure.
Kemudian, procedure itu bisa di-panggil ’ bila  d iperlukan.

Penggunaan  procedure sangat  menghemat penulisan kode program ,   karena  kode- kode prog ram  yang
sama  dibeberapa  tempat cukup  dibuat pada satu bagian  saja.  Selain  itu,  procedure akan  memudahk an
perbaika n kode  program  bila terjadi perubahan atau  kesalahan,  karena  perbaikan cu kup d ilakukan pada
satu bagian saja.


Jenis-jenis Procedure

Pada VB6 ada 4 jeni s procedure, y aitu :

ƒ  Procedure Sub – procedure ya ng tida k mengemb alik an nilai setelah ‘tugas’-ny a  se lesai.
ƒ  Procedure Function – procedure yang  mengemb alikan nilai setelah ‘tugas’-ny a  selesa i.
ƒ  Procedure Event – procedure un tuk suatu ev en t pa da  sebua h ob ject . D i gunaka n  di dalam  class
module.
ƒ  Procedure Pr operty   – pr ocedure un tuk me ngubah ( le t) atau m e ngamb il (get) ni lai  property pada sebu ah object . Diguna kan d idalam class module.

Mengenal Visual Basic


Mengenal Visual Basic (VB)

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman
Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code )
yang dikembangkan pada era 1950-an.  Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat
bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi
Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object
(Object Oriented Programming = OOP).

array di visual basic


Penggun aa n   Array

Apa itu Array ?
Array merupakan sekumpulan nilai data yang “dikelompokkan” dalam sebuah variabel. Array
digunakan bila ada beberapa nilai data yang tipe datanya sama dan akan mendapat perlakuan yang sama
pula. Misalnya, ada 10 nilai data dengan tipe string dan akan diolah dengan cara yang sama, maka akan
lebih mudah jika menggunakan sebuah array dibandingkan bila menggunakan 10 variabel yang berbeda.
Setiap nilai data di dalam sebuah array disebut  elemen array  dan masing-masing dibedakan dengan
nomer indeksnya.

 Menggunakan Array
Sebuah array dideklarasikan dengan cara yang sama dengan variabel, yaitu menggunakan perintah Dim,
kemudian diikuti dengan tanda kurung dan jumlah elemen arraynya dikurangi 1 :

Dim nama_array(jumlah_elemen - 1) As tipe_data

Contoh :

Dim NamaSiswa(99) As String  Æ array NamaSiswa akan mempunyai elemen sebanyak 100 dengan
     nomer indeks mulai dari 0 s/d 99.

Selanjutnya untuk mengisi nilai data ke dalam array :

nama_array(no_indeks) = nilai_data

Contoh :

NamaSiswa(0) = “umar”
Namasiswa(1) = “fatimah”


Untuk “mengosongkan” nilai data, bisa menggunakan struktur kontrol For…Next :

For i = 0 To 99
      NamaSiswa(i) = “”
Next i

Lebih mudah bukan ?

Catatan :

ƒ  Agar nomer indeks array dimulai dari 1 (bukan 0), bisa menggunakan perintah Option Base 1
sebelum perintah Dim-nya, contoh :

Option Base 1
Dim NamaSiswa(100) As String

ƒ  Atau bisa juga menggunakan kata  To di dalam penentuan jumlah elemen array, contoh :

Dim NamaSiswa(1 To 100) As String

ƒ  Untuk mengetahui berapa jumlah elemen di dalam sebuah array, bisa menggunakan perintah
Ubound(nama_array), contoh :

Dim NamaSiswa(1 To 100) As String
Dim JmlElemen As Integer

JmlElemen = Ubound(NamaSiswa)  Æ  hasilnya = 100

Bila jumlah elemen array yang dibutuhkan tidak diketahui atau ingin bisa diubah-ubah, maka
bagian jumlah_elemen pada perintah Dim tidak perlu diisi, contoh :

Dim NamaSiswa() As String

Teknik ini biasa disebut sebagai array dinamis, biasanya untuk mengisi data yang berkembang terus, dan
belum bisa ditentukan di awal jumlah elemennya.

ƒ  Untuk mengubah jumlah elemen array digunakan perintah Redim :

Redim [Preserve] nama_array(jumlah_elemen)

Contoh :
Redim NamaSiswa(1 To 150)  Æ jumlah elemen array NamaSiswa menjadi 150 dengan
    nomer indeks dari 1 s/d 150.


Pengenalan Delphi


PENGENALAN DELPHI

Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bekerja di bawah lingkup sistem operasi windows, di mana Delphi memberikan fasilitas-fasilitas pembuatan aplikasi visual seperti Visual Basic. Dengan menggunakan Delphi dapat membuat aplikasi berbasis Windows dengan beberapa keunggulan, yaitu pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompiler, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan bahasa pemrograman yang terstruktur dalam struktur bahasa pemrograman object Pascal.

Berbeda dengan pascal, pada Delphi kita akan mengenal OOP (Object oriented programming), jadi bila pada pascal kita akan melihat tampilan yang menjemukan, pada Delphi kita bisa mengatur tampilan kita semenarik mungkin pada form yang kita gunakan. Caranya cukup mudah, kita hanya menaruh komponen-komponen yang kita inginkan pada form tersebut, dan memfungsikan masing-masing komponen sesuai dengan yang kita inginkan.

IDE (Integrated Development Environment)
Merupakan sebuah lingkungan di mana semua tombol perintah yang diperlukan untuk mendesain, menjalankan dan menguji sebuah aplikasi disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program.

Penggunaan Rave di Delphi



Langkah-langkah pembuatan laporan dengan menggunakan Rave adalah :
1. Menambahkan form baru pada projek yang telah dibuat sebelumnya.

2. Tambahkan komponen :
1 buah Ado connection, 2 buah ADoQuery dan Dataset dan tambahkan juga 2 buah button, Button1 untuk cetak dan Button2 untuk CancelUntuk membuat laporan kita menggunakan dua komponen pallete RAVE yaitu : 1 buah RVProject dan 2 buah RVDataSetConnectionD

3. Mengkoneksikan Database dengan Adoconnection : 
  • Klik ADOConnencti pada Form, klik ConnectionString (…), klik Build, Klik Microsoft Office 12.0 Acces Database Engine OLEDB Provider (untuk office 2007) tetapi kalau menggunakan office XP dapat dipilih Microsoft jet OLEDB 4.0, test connection
  • Dan klik next, pada data source ketikkan : D:\Transaksi\transaksi.accdb, dan yang terakhir klik test connection. Apabila test connection tampil keterangan tes connection succeeded, maka koneksinya sudah benar, tutup semua windows koneksi dengan cara klik OK. kembali ke frmCetakanggota.
4. Mengaktifkan Adoquery 1 untuk tabel Transaksi
Klik Adoquery1, klik SQL pada properties, lalu ketikkan :
select * from penjualan, pelanggan where penjualan.id_pembeli = pelanggan.id_pembeli
perintah ini dijadikan sebagai master yang akan digunakan untuk menampilkan data transaksi dan beralasi dengan tabel pelanggan
Dan Klik Active pada properties ganti false menjadi true.
5. Mengaktifkan Adoquery 2 untuk tabel Djual
select * , harga * jumlah as jumlahharga from djual, barang where djual.kode_barang = barang.kode_barang
perintah ini dijadikan sebagai Detail yang akan digunakan untuk menampilkan data Detail dari transaksi dan berelasi dengan tabel barang disertai dengan proses untuk menghitung jumlahharga yang didapat diari perkalian harga * jumlah
6.Mengkoneksikan RVDataSetConnection 1 ke Adoquery 1, sebaiknya nama RVDatasetConnection 1 diganti dengan RVTransaksi pada properties dengan dataset, dengan cara klik RVDataSetConnection/RVtransaksi, pada properties klik Dataset, lalu pilih AdoQuery1.
7. Mengkoneksikan RVDataSetConnection 2 ke Adoquery 2, sebaiknya nama RVDatasetConnection 2 juga diganti dengan RVDetail pada properties, dengan cara klik RVDataSetConnection/RVDetail, pada properties klik Dataset, lalu pilih AdoQuery2.
8. Menjalankan Rave
langkah-langkahnya adalah :
DataView untuk Master
  • Double klik pada Rave Project atau Klik menu Tools pada delphi, klik RAVE designer
  • Klik File, Klik New Data Object
  • Klik Direct Data view
  • Klik RVTransaksi (DT), lalu klik Finish
Data View untuk Detail
  • Klik File, Klik New Data Object
  • Klik Direct Data view
  • Klik RVTransaksi (DT), lalu klik Finish
Dengan cara tersebut maka disudut kanan atas akan terbuat 2 buah Dataview yaitu Dataview 1 (untuk master) dan DataView 2 (untuk Detail)
9. Desain Report Master/Detail secara Manual
Klik Report pada Tab report setelah itu klik Region Component, gerak kursur kearah lembar kerja dan drag sehing lembar kerja tertutup semua dengan Region Component :
Klik Band Component pada tab Report lalu letakkan pada region, Klik Tab Standar lalu klik Text component, pada properties sebelah kiri, ganti text menjadi “Form Laporan Transaksi Pembelian” ini digunakan untuk judul dari laporan yang dibuat.
Klik Tab Report dan klik Data Band Component gerakkan kearah region lalu klik, maka akan terbuat Data Band 1, ini akan digunakan sebagai master table header, selanjutnya atur pada properties :
untuk data band pertama rubah
  • Klik Bandstyle lalu klik master (body Header), lalu OK
  • Klik DataView pada properties isi dengan DataView1 (Master)
  • Klik Detail Key isi dengan NO_faktur
  • Klik start New Page isi dengan True
Jika sudah selesai lanjutkan dengan mengisi Text Component yang ada pada tab Standar, lalu isikan ke dalam Data View satu sebanyak empat buah text masing-masing untuk : no transaksi, tanggal transaksi, id pelanggan dan nama pelanggan.
Klik Tab Report, lalu klik Data Text Component dan letak pada Dataview 1 atau tepatnya pada Data Band 1, sebanyak empat buah masing-masing ganti pada propertiesnya : Dataview diisi dengan Dataview 1, dan DataField disesuaikan dentan texnya lanjutkan dengan Data text yang lain sehingga membentuk gambar berikut
uji Rave dengan cara klik File lalu Execute dan klik OK
Klik Tab Report kembali, lalu klik Data Band Component lalu klik pada region ini digunakan untuk menampilkan field detail, setelah itu atur pada properties dengan cara :
  • Klik BandStyle, lalu klik detail, lalu OK
  • Klik dataviewnya isi dengan dataview2
  • Klik Detail key lalu isi dengan No_faktur
  • Klik ControllerBand isi dengan DataBand1
  • klik MasterDataView isi dengan Dataview1
  • Klik MasterKey isi dengan NO_Faktur
langkahselanjutnya adalah klik Tab Report lalu klik DataText Component, dan letakkan pada Databand 2, sebanyak 5 buah untuk kode barang, nama barang, harga barang, jumlah, dan total, atur masing-masing data text component pada properties untuk Dataview isi dengan dataview 2 dan Data Fieldnya sesuai dengan data yang akan ditampilkan.
Tambahkan satu buah Databand dengan cara klik Tab Report dan klik Data Band Componen ini digunakan untuk menjumlah total setelah itu atur pada propertiesnya :
  • Klik BandStyle, lalu klik row Footer(), lalu OK
  • Klik dataviewnya isi dengan dataview2
  • Klik Detail key lalu isi dengan No_faktur
  • Klik ControllerBand isi dengan DataBand1
  • klik MasterDataView isi dengan Dataview1
  • Klik MasterKey isi dengan NO_Faktur
Klik Tab Report lalu klik Calc Text Component, letakkan pada Databand 3, lalu antur pada propertiesnya untuk Dataview isi dengan Dataview1, dan Data Field isi dengan jumlahharga dan untuk Controllernya isi dengan Dataview 2.

Uji Program… dengan cara klik File Klik Execute lalu klik OK
jika sudah selesai setting pada rave simpan file rave dengan cara klik File Klik Save as lalu tentukan Folder dimana project delphi dibuat beri nama Prjlaporantransaksi.rav.
Kembali ke Delphi,
Double klik Tombol Cetak lalu ketik listing program berikut :
1
adoquery1.SQL.Clear;
2
adoquery1.SQL.add('select * from penjualan, pelanggan where penjualan.id_pembeli = pelaqnggan.id_pembeli');

3
adoquery1.Open;
4
adoquery1.Active :=true;

5
RvProject1.Execute;
6
rvproject1.ExecuteReport('Prjlaporantransaksi.rav');
eit jangan lupa klik RvProjectnya lalu klik pada properties dibagian Project File yang titik tiga, lalu buka file Prjlaporantransaksi.rav ….
selesai… deh….
selamat mencoba….

Karaterstik pemrograman delphi



KAli ini saya membahas tentang KArakteristik pmrograman delphi ,,


1. Tidak case sensitive
Pemrograman delphi tidak case sensitive, artinya delphi tidak membedakan huruf besar dan huruf
kecil.
2. Object based.
Delphi merupakan pemgraman berorientasi object, artinya hampir seluruhnya merupakan object.
Seperti button yang merupakan komponen turunan dari object dengan nama TObject. Object ini
merupakan object utama dalam delphi. Hampir semua komponen diturunkan dari object ini. Dari
turunan object pun kita bisa menurunkan object lain, misalkan kita membuat komponen yang
diturunkan langsung dari button, maka komponen buatan kita memiliki properti yang sama dengan
object diatasnya yaitu button. Ilustrasinya seperti berikut:
Tobject
àTButton
àTmyPrivatButton
Sebagai standarisari saja, penulisan class (object) harus diawali dengan huruf T, misalkan
TmyButton
3. Pemrograman delphi merupakan pengembangan dari pemrograman bahasa pascal,
sehingga bahasanya hampir mirip, tatapi memiliki kelebihan yang sangat banyak, seperti tipe data
yang lebih fleksibel dan besar.
4. Moz@dularitas
Setiap aplikasi yang kita buat dengan delphi akan memiliki banyak sekali file modul yang terpisah.
Bisa kita lihat pada clausa uses pada setiap unit, misalkan dalam contoh kita kali ini, kita
menggunakan modul form, window, dll. Tetapi dalam pengembangan yang lebih lanjut kita bisa
membuat modul khusus untuk aplikasi kita, misalnya modul .dll
Standarisasi penulisan varibale.
Sebenarnya tidak ada aturan yang jelas, tetapi penggunaan standarisai ini hanyalah untuk
memudahkan ketika kita bekerja dalam team work
1. Selalu menggunakan kata yang singkat dan mencerminkan tipe datanya, misalkan variable str
untuk tipe data string.
2. Gunakan bahasa inggris.
3. Jika variable bersifat global untuk unit tersebut saja maka pendeklarsikan dalam statement
privat.
4. Jika variable bersifat global untuk semua unit maka pendeklarsikan dalam statement public

SQL dan Delphi


SQL DAN DELPHI

Pengenalan SQL
SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.
Pernyataan SQL dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : DDL, DML dan DCL.
1.       DDL (Data Definition Language)
DDL merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, atribut(kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Yang termasuk dalam kelompok DDL ini adalah CREATE, ALTER, dan DROP.
a.       Membuat Database
Syntax : CREATE DATABASE namadatabase;
namadatabase tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama antar database. contoh :
CREATE DATABASE toko_buku;

Syntax tambahan : untuk menampilkan daftar nama database yang ada pada mysql menggunakan perintah :
SHOW DATABASES;

b.      Menghapus Database
Syntax : DROP DATABASE namadatabase;
Database yang akan dihapus sesuai dengan namadatabase. Contoh :
DROP DATABASE toko_buku;

c.       Membuat Tabel
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus memilih salah satu database sebagai database aktif yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel dengan menggunakan syntax : USE namadatabase;
Contoh :
USE toko_buku;

Syntax membuat table :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2
);

namatabel tidak boleh mengandung spasi (space). Field1 dan TipeData1 merupakan nama kolom pertama dan tipe data untuk kolom pertama. Jika ingin membuat tabel dengan kolom lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,). Contoh :
CREATE TABLE barang (
kode_brg char (5) not null primary key,
nama_brg char (20),
jumlah int
)


Syntax tambahan :
Untuk menampilkan daftar nama tabel yang ada pada database yang sedang aktif/digunakan :
SHOW TABLES;
Untuk menampilkan deskripsi tabel syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh : DESC barang;

d.      Menghapus Tabel
Syntax : DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, contoh :
DROP TABLE barang;
Jika menghapus anda harus yakin dahulu, karena jika sudah dihapus tidak bisa dikembalikan.

e.      Mendefinisikan null/not null
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL,
Field2 TipeData2
);

f.        Mendefinisikan Nilai Default
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu kolom ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada kolom tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
);
nilai adalah nilai default dari kolom tersebut.

g.       Mendefinisikan Primary Key Pada Tabel
Terdapat tiga cara untuk mendefinisikan primary key. Berikut ini adalah Syntax mendefinisikan primary key untuk Field1
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2
);

Atau

CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
PRIMARY KEY(Field1)
);

atau

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);




h.      Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;

i.        Menambah Kolom Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama kolom yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari kolom yang akan ditambahkan.

j.        Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom Pada Tabel
Perintah :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN namafield tipe(size)
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar kolomnya. Field adalah kolom yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar kolom yang berbeda.

k.       Mengubah Nama Kolom
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamakolom namabarukolom tipedatanya;
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama kolomnya, namalamakolom adalah kolom yang akan diganti namanya, namabarukolom adalah nama baru kolom, tipedatanya adalah tipe data dari kolom tersebut.

l.        Menghapus Kolom Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;

m.    Mendefinisikan Foreign Key Pada Tabel
Untuk mendefinisikan foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namakolominduk)ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
)
atau

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namakolom) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;

n.      Menghapus Foreign Key
Perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;

2.       DML (Data Manipulation Language)
DML adalah kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam basis data, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data. Perintah yang termasuk dalah kategori DML adalah : INSERT, DELETE, UPDATE dan SELECT.
a.       INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 : Menambah baris dengan mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Cara 2 : Menambah baris dengan hanya mengisi data pada kolom tertentu :
INSERT INTO namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : action, horor, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘horor’) atau petik ganda (“horor”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.

b.      DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris.
Syntax : DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.

Contoh 1 : jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel jenisfilm :
DELETE FROM jenisfilm
Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai 3000 pada kolom harga pada tabel jenisfilm maka perintahnya sebagai berikut :
DELETE FROM jenisfilm where harga=3000;
Contoh 3 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai drama pada kolom jenis pada tabel jenisfilm maka perintahnya sebagai berikut :
DELETE FROM jenisfilm where jenis=’drama’;

c.       UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel jenisfilm dengan data sebagai berikut :
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom harga menjadi 2000 :
UPDATE jenisfilm SET harga=2000;
Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom harga menjadi 2500 dimana nilai pada kolom jenis adalah action :
UPDATE jenisfilm SET harga=2000 where jenis=’action’;

d.      SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)      Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel film :
SELECT * FROM film;

2)      Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel film dengan kolom yang ditampilkan adalah kolom jenis :
SELECT jenis FROM film;

3)      Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai pada kolom jenis adalah drama :
SELECT * FROM film WHERE jenis=’drama’;

Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE  selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE.

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana harga berkisar dari 1000 hingga 3000 :
SELECT * FROM film WHERE harga>=1000 and harga<=3000;
Atau
SELECT * FROM film WHERE harga between 1000 and 3000;

Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai harga sama dengan 1000 atau 3000 :
SELECT * FROM film WHERE harga=1000 or harga=3000;
atau
SELECT * FROM film WHERE harga in (1000,3000);

Contoh 3 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai pada kolom jenis tidak sama dengan action :
SELECT * FROM film WHERE not jenis=’action’;
Atau
SELECT * FROM film WHERE jenis<>’action’;

Contoh 4 : Isi tabel film
perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana data pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul dimana diawali dengan karakter ‘S’ :
SELECT * FROM film WHERE judul like ‘S%’;

4)      Memberikan nama lain pada kolom
Syntax : SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;

5)      Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax : SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
Berikut ini perintah untuk memberikan alias pada tabel film :
SELECT j.jenis, j.harga FROM film j;

6)      Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;

7)      Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.
Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tercantum pada tabel film menggunakan IN :
SELECT * FROM jenisfilm where jenis in (select jenis from film);
atau menggunakan EXISTS
SELECT * FROM jenisfilm where exists (select *from film where jenisfilm.jenis=film.jenis);

Pada contoh di atas :
SELECT jenis FROM film
disebut subquery, sedangkan :
                SELECT * FROM jenisfilm
berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel jenisfilm yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel film.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel film menggunakan NOT IN :
SELECT * FROM jenisfilm where jenis not in (select jenis from film);
atau menggunakan NOT EXISTS
SELECT * FROM jenisfilm where not exists (select *from film where jenisfilm.jenis=film.jenis);

8)      Operator comparison ANY dan ALL
a.       Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
                Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ..., Gn, maka kondisi di atas identik dengan :
                (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
Contoh : perintah untuk menampilkan semua data jenisfilm yang harganya bukan yang terkecil :
SELECT * FROM jenisfilm where harga > ANY (select harga from jenisfilm);

b.      Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh : perintah untuk menampilkan data jenisfilm yang harganya paling tinggi :
SELECT * FROM jenisfilm where harga >= ALL (select harga from jenisfilm);

9)      Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a.       COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom jenis pada tabel jenisfilm :
SELECT count(jenis) from jenisfilm);

b.      SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT sum(harga) from jenisfilm);


c.       AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung rata-rata dari kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT avg(harga) from jenisfilm);

d.      MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT min(harga) from jenisfilm);

e.      MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel jenisfilm:
SELECT max(harga) from jenisfilm);

10)   SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel film akan ditampilkan hanya kolom jenis dan digabungkan dengan SUM(jml_film) yang dikelompokkan berdasarkan kolom jenis pada tabel film :
Select jenis,sum(jml_film) from film group by jenis;

Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data hanya kolom jenis yang dikelompokkan berdasarkan kolom jenis, dimana jumlah film berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel film :
Select jenis from film group by jenis having count(kode_film) > 1;

11)   ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutkan data film berdasarkan kolom judul :
Select * from film order by judul;
atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menaik)
Select * from film order by judul asc;
atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)
Select * from film order by judul desc;

12)   UNION, INTERSECT dan EXCEPT
a.       UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel film dimana jenisnya action dan horor :
Select jenis,judul from film where jenis=’action’ union select jenis,judul from film where jenis=’horor’;

Perintah di atas identik dengan :
Select jenis,judul from film where jenis=’action’ or jenis=’horor’;

Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.



b.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax : SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.

c.       EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax : SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

13)   Operasi Join
Join merupakan operasi yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel atau lebih dengan hasil berupa gabungan dari kolom-kolom yang berasal dari tabel-tabel tersebut. Pada join sederhana, tabel-tabel digabungkan dan didasarkan pada pencocokan antara kolom pada tabel yang berbeda. Berikut ini perintah untuk menampilkan kolom judul dari tabel film dan kolom harga dari tabel jenisfilm :
Select judul,harga from film,jenisfilm where jenisfilm.jenis=film.jenis;

Pada contoh di atas, jenisfilm.jenis=film.jenis merupakan kondisi untuk mencocokkan data antara kolom jenis milik tabel jenisfilm dan film.
a.       Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel jenisfilm dan film dengan syarat berdasarkan kolom jenis :
Select * from jenisfilm inner join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);

b.      Left Join
Left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm left join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);

c.       Right Join
Right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm right join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);


d.      Natural Join
Natural join digunakan untuk menampilkan semua data dari dua tabel dimana jika terdapat kolom yang sama, maka yang akan ditampilkan hanya salah satunya saja, yaitu kolom dari tabel sebelah kiri perintah natural join.
Select * from jenisfilm natural join film;

1)      Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm natural left join film;

2)      Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm natural right join film;

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...