Join The Community

Premium WordPress Themes

SQL dan Delphi


SQL DAN DELPHI

Pengenalan SQL
SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.
Pernyataan SQL dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : DDL, DML dan DCL.
1.       DDL (Data Definition Language)
DDL merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, atribut(kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Yang termasuk dalam kelompok DDL ini adalah CREATE, ALTER, dan DROP.
a.       Membuat Database
Syntax : CREATE DATABASE namadatabase;
namadatabase tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama antar database. contoh :
CREATE DATABASE toko_buku;

Syntax tambahan : untuk menampilkan daftar nama database yang ada pada mysql menggunakan perintah :
SHOW DATABASES;

b.      Menghapus Database
Syntax : DROP DATABASE namadatabase;
Database yang akan dihapus sesuai dengan namadatabase. Contoh :
DROP DATABASE toko_buku;

c.       Membuat Tabel
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus memilih salah satu database sebagai database aktif yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel dengan menggunakan syntax : USE namadatabase;
Contoh :
USE toko_buku;

Syntax membuat table :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2
);

namatabel tidak boleh mengandung spasi (space). Field1 dan TipeData1 merupakan nama kolom pertama dan tipe data untuk kolom pertama. Jika ingin membuat tabel dengan kolom lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,). Contoh :
CREATE TABLE barang (
kode_brg char (5) not null primary key,
nama_brg char (20),
jumlah int
)


Syntax tambahan :
Untuk menampilkan daftar nama tabel yang ada pada database yang sedang aktif/digunakan :
SHOW TABLES;
Untuk menampilkan deskripsi tabel syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh : DESC barang;

d.      Menghapus Tabel
Syntax : DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, contoh :
DROP TABLE barang;
Jika menghapus anda harus yakin dahulu, karena jika sudah dihapus tidak bisa dikembalikan.

e.      Mendefinisikan null/not null
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL,
Field2 TipeData2
);

f.        Mendefinisikan Nilai Default
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu kolom ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada kolom tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
);
nilai adalah nilai default dari kolom tersebut.

g.       Mendefinisikan Primary Key Pada Tabel
Terdapat tiga cara untuk mendefinisikan primary key. Berikut ini adalah Syntax mendefinisikan primary key untuk Field1
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2
);

Atau

CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
PRIMARY KEY(Field1)
);

atau

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);




h.      Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;

i.        Menambah Kolom Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama kolom yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari kolom yang akan ditambahkan.

j.        Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom Pada Tabel
Perintah :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN namafield tipe(size)
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar kolomnya. Field adalah kolom yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar kolom yang berbeda.

k.       Mengubah Nama Kolom
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamakolom namabarukolom tipedatanya;
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama kolomnya, namalamakolom adalah kolom yang akan diganti namanya, namabarukolom adalah nama baru kolom, tipedatanya adalah tipe data dari kolom tersebut.

l.        Menghapus Kolom Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;

m.    Mendefinisikan Foreign Key Pada Tabel
Untuk mendefinisikan foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namakolominduk)ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
)
atau

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namakolom) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;

n.      Menghapus Foreign Key
Perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;

2.       DML (Data Manipulation Language)
DML adalah kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam basis data, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data. Perintah yang termasuk dalah kategori DML adalah : INSERT, DELETE, UPDATE dan SELECT.
a.       INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 : Menambah baris dengan mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Cara 2 : Menambah baris dengan hanya mengisi data pada kolom tertentu :
INSERT INTO namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : action, horor, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘horor’) atau petik ganda (“horor”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.

b.      DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris.
Syntax : DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.

Contoh 1 : jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel jenisfilm :
DELETE FROM jenisfilm
Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai 3000 pada kolom harga pada tabel jenisfilm maka perintahnya sebagai berikut :
DELETE FROM jenisfilm where harga=3000;
Contoh 3 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai drama pada kolom jenis pada tabel jenisfilm maka perintahnya sebagai berikut :
DELETE FROM jenisfilm where jenis=’drama’;

c.       UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel jenisfilm dengan data sebagai berikut :
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom harga menjadi 2000 :
UPDATE jenisfilm SET harga=2000;
Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom harga menjadi 2500 dimana nilai pada kolom jenis adalah action :
UPDATE jenisfilm SET harga=2000 where jenis=’action’;

d.      SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)      Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel film :
SELECT * FROM film;

2)      Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel film dengan kolom yang ditampilkan adalah kolom jenis :
SELECT jenis FROM film;

3)      Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai pada kolom jenis adalah drama :
SELECT * FROM film WHERE jenis=’drama’;

Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE  selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE.

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana harga berkisar dari 1000 hingga 3000 :
SELECT * FROM film WHERE harga>=1000 and harga<=3000;
Atau
SELECT * FROM film WHERE harga between 1000 and 3000;

Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai harga sama dengan 1000 atau 3000 :
SELECT * FROM film WHERE harga=1000 or harga=3000;
atau
SELECT * FROM film WHERE harga in (1000,3000);

Contoh 3 : perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana nilai pada kolom jenis tidak sama dengan action :
SELECT * FROM film WHERE not jenis=’action’;
Atau
SELECT * FROM film WHERE jenis<>’action’;

Contoh 4 : Isi tabel film
perintah untuk menampilkan data pada tabel film dimana data pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul dimana diawali dengan karakter ‘S’ :
SELECT * FROM film WHERE judul like ‘S%’;

4)      Memberikan nama lain pada kolom
Syntax : SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;

5)      Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax : SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
Berikut ini perintah untuk memberikan alias pada tabel film :
SELECT j.jenis, j.harga FROM film j;

6)      Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;

7)      Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.
Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tercantum pada tabel film menggunakan IN :
SELECT * FROM jenisfilm where jenis in (select jenis from film);
atau menggunakan EXISTS
SELECT * FROM jenisfilm where exists (select *from film where jenisfilm.jenis=film.jenis);

Pada contoh di atas :
SELECT jenis FROM film
disebut subquery, sedangkan :
                SELECT * FROM jenisfilm
berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel jenisfilm yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel film.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel film menggunakan NOT IN :
SELECT * FROM jenisfilm where jenis not in (select jenis from film);
atau menggunakan NOT EXISTS
SELECT * FROM jenisfilm where not exists (select *from film where jenisfilm.jenis=film.jenis);

8)      Operator comparison ANY dan ALL
a.       Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
                Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ..., Gn, maka kondisi di atas identik dengan :
                (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
Contoh : perintah untuk menampilkan semua data jenisfilm yang harganya bukan yang terkecil :
SELECT * FROM jenisfilm where harga > ANY (select harga from jenisfilm);

b.      Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh : perintah untuk menampilkan data jenisfilm yang harganya paling tinggi :
SELECT * FROM jenisfilm where harga >= ALL (select harga from jenisfilm);

9)      Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a.       COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom jenis pada tabel jenisfilm :
SELECT count(jenis) from jenisfilm);

b.      SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT sum(harga) from jenisfilm);


c.       AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung rata-rata dari kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT avg(harga) from jenisfilm);

d.      MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel jenisfilm :
SELECT min(harga) from jenisfilm);

e.      MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel jenisfilm:
SELECT max(harga) from jenisfilm);

10)   SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel film akan ditampilkan hanya kolom jenis dan digabungkan dengan SUM(jml_film) yang dikelompokkan berdasarkan kolom jenis pada tabel film :
Select jenis,sum(jml_film) from film group by jenis;

Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data hanya kolom jenis yang dikelompokkan berdasarkan kolom jenis, dimana jumlah film berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel film :
Select jenis from film group by jenis having count(kode_film) > 1;

11)   ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutkan data film berdasarkan kolom judul :
Select * from film order by judul;
atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menaik)
Select * from film order by judul asc;
atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)
Select * from film order by judul desc;

12)   UNION, INTERSECT dan EXCEPT
a.       UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel film dimana jenisnya action dan horor :
Select jenis,judul from film where jenis=’action’ union select jenis,judul from film where jenis=’horor’;

Perintah di atas identik dengan :
Select jenis,judul from film where jenis=’action’ or jenis=’horor’;

Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.



b.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax : SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.

c.       EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax : SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

13)   Operasi Join
Join merupakan operasi yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel atau lebih dengan hasil berupa gabungan dari kolom-kolom yang berasal dari tabel-tabel tersebut. Pada join sederhana, tabel-tabel digabungkan dan didasarkan pada pencocokan antara kolom pada tabel yang berbeda. Berikut ini perintah untuk menampilkan kolom judul dari tabel film dan kolom harga dari tabel jenisfilm :
Select judul,harga from film,jenisfilm where jenisfilm.jenis=film.jenis;

Pada contoh di atas, jenisfilm.jenis=film.jenis merupakan kondisi untuk mencocokkan data antara kolom jenis milik tabel jenisfilm dan film.
a.       Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel jenisfilm dan film dengan syarat berdasarkan kolom jenis :
Select * from jenisfilm inner join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);

b.      Left Join
Left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm left join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);

c.       Right Join
Right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm right join film on (jenisfilm.jenis=film.jenis);


d.      Natural Join
Natural join digunakan untuk menampilkan semua data dari dua tabel dimana jika terdapat kolom yang sama, maka yang akan ditampilkan hanya salah satunya saja, yaitu kolom dari tabel sebelah kiri perintah natural join.
Select * from jenisfilm natural join film;

1)      Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm natural left join film;

2)      Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Select * from jenisfilm natural right join film;

1 komentar:

Makasih Banyak Pencerahnnya

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...